Pendahuluan
Sholat merupakan tiang agama dan ibadah utama dalam Islam. Ia bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga bentuk ketaatan, penghambaan, dan komunikasi langsung seorang hamba dengan Allah ﷻ. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam telah memberikan banyak penjelasan tentang kedudukan, kewajiban, tata cara, serta hikmah sholat. Memahami tuntunan sholat dalam Al-Qur’an sangat penting agar ibadah ini bisa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Ilahi.
Perintah Mendirikan Sholat
Allah ﷻ memerintahkan umat Islam untuk menegakkan sholat di berbagai ayat, di antaranya:
-
“Dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43)
-
“Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya).” (QS. Al-‘Ankabut: 45)
Ayat-ayat ini menegaskan bahwa sholat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana penjaga diri dari kemaksiatan.
Waktu-Waktu Sholat
Al-Qur’an juga menjelaskan waktu-waktu sholat, meskipun tidak disebutkan secara detail jumlah rakaatnya. Allah ﷻ berfirman:
-
“Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam, dan (dirikanlah pula) sholat Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra’: 78)
-
“Dan dirikanlah sholat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam…” (QS. Hud: 114)
Dari ayat-ayat ini, para ulama menyimpulkan adanya sholat lima waktu yang kemudian diperjelas melalui Sunnah Nabi ﷺ.
Kekhusyukan dalam Sholat
Allah ﷻ menekankan pentingnya kekhusyukan dalam sholat:
-
“Sungguh beruntung orang-orang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2)
Khusyuk bukan sekadar gerakan lahiriah, melainkan hadirnya hati, konsentrasi penuh, serta penghayatan makna doa dan bacaan dalam sholat.
Sholat Sebagai Penolong
Sholat juga disebut sebagai sumber kekuatan dan pertolongan:
-
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Ayat ini menunjukkan bahwa sholat bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga sarana spiritual untuk menghadapi ujian hidup.
Sholat dalam Kondisi Tertentu
Al-Qur’an memberikan tuntunan agar sholat tetap ditegakkan dalam keadaan apa pun, bahkan dalam kondisi sulit:
-
“Peliharalah semua sholatmu, dan (peliharalah) sholat wustha. Berdirilah karena Allah dengan khusyuk. Jika kamu dalam keadaan takut, maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Maka apabila kamu telah aman, ingatlah Allah sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 238-239)
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sholat sehingga tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apa pun.
Penutup
Al-Qur’an memberikan tuntunan yang jelas mengenai sholat, mulai dari kewajiban, waktu-waktu pelaksanaan, keutamaan, hingga kondisi darurat. Sunnah Nabi ﷺ kemudian menjadi penjelas rinci tata cara pelaksanaannya. Dengan memahami dan melaksanakan sholat sesuai tuntunan Al-Qur’an, seorang muslim dapat menjaga hubungannya dengan Allah ﷻ sekaligus memperbaiki akhlak dalam kehidupan sehari-hari.






