Sabar adalah salah satu sifat mulia yang sangat ditekankan dalam Islam. Allah berfirman dalam Al-Qur’an bahwa Dia bersama orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah: 153). Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), sabar bukan hanya sekadar menahan diri, tetapi juga bentuk kecerdasan spiritual dalam menghadapi setiap ujian hidup. Dengan kesabaran, seorang muslim bisa lebih tenang, bijak, dan tetap dalam ridha Allah.
Berikut beberapa tips sabar menurut penjelasan Ustadz Adi Hidayat:
1. Sabar dengan Ilmu
UAH menekankan bahwa sabar harus dilandasi ilmu. Banyak orang salah memahami sabar hanya sebagai diam atau pasrah tanpa usaha. Padahal, sabar yang benar adalah menahan diri sesuai tuntunan syariat. Oleh karena itu, seorang muslim perlu belajar Al-Qur’an dan hadis agar tahu bagaimana cara bersabar dalam setiap keadaan.
2. Sabar dalam Ibadah
Menurut UAH, ibadah membutuhkan kesabaran yang konsisten. Misalnya, bangun malam untuk salat tahajud, menjaga wudu, atau menunaikan zakat. Selain itu, ibadah yang dilakukan terus-menerus melatih hati agar lebih ikhlas dan tabah menghadapi cobaan.
3. Sabar dalam Musibah
Setiap manusia pasti diuji dengan musibah, baik berupa kehilangan, sakit, maupun kegagalan. UAH menjelaskan, sabar dalam musibah bukan berarti menahan tangis atau sedih, melainkan tidak melawan takdir Allah dengan keluh kesah. Sebaliknya, kita diajarkan untuk mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un sebagai wujud kepasrahan kepada Allah.
4. Sabar dalam Menahan Diri dari Maksiat
Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya sabar dalam mengendalikan hawa nafsu. Godaan maksiat sangat dekat dengan manusia, apalagi di era digital. Dengan demikian, sabar menjadi benteng agar seorang muslim mampu menolak godaan dan tetap menjaga iman.
5. Sabar dalam Dakwah dan Kebaikan
Melakukan kebaikan sering kali tidak langsung dihargai, bahkan terkadang mendapatkan hinaan. Menurut UAH, inilah saatnya melatih kesabaran. Terlebih lagi, berdakwah dan mengajak orang kepada kebaikan memang memerlukan ketabahan ekstra karena tantangan datang dari berbagai arah.
6. Menjadikan Sabar sebagai Doa dan Dzikir
UAH mengingatkan bahwa sabar tidak bisa dicapai hanya dengan usaha, tetapi juga dengan doa. Oleh sebab itu, perbanyaklah doa agar diberi hati yang sabar. Dzikir juga menjadi cara untuk menenangkan hati sehingga lebih mudah bersabar.
Penutup
Menurut Ustadz Adi Hidayat, sabar adalah kekuatan batin yang membuat seorang muslim mampu menghadapi segala ujian dengan tenang dan ridha. Dengan ilmu, ibadah, doa, dan dzikir, kesabaran bisa terus terjaga. Jika sabar ditanamkan dalam hati, maka setiap cobaan akan terasa ringan, dan setiap kebaikan akan terasa lebih bermakna.