Konsep keluarga sakinah adalah cita-cita setiap pasangan Muslim. Sakinah berarti ketenangan jiwa yang hadir ketika hubungan suami–istri dibangun atas dasar cinta, kasih sayang, dan ketaatan kepada Allah. Al-Qur’an memberikan banyak petunjuk tentang bagaimana keluarga sakinah dapat terwujud, dan tafsir para ulama menjelaskan nilai-nilai yang menjadi pondasinya.
1. Ar-Rum: 21 — Kasih, Sayang, dan Ketenangan sebagai Pondasi
Allah berfirman:
“Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri agar kamu mendapatkan sakinah, dan Dia menjadikan di antara kalian mawaddah dan rahmah.”
Menurut tafsir Al-Qurthubi, ayat ini menegaskan tiga elemen utama keluarga sakinah: ketenangan, cinta, dan kasih sayang. Ketenangan tercipta ketika suami-istri saling menerima kekurangan dan kelebihan. Mawaddah menunjukkan cinta yang kuat, sedangkan rahmah adalah belas kasih yang terlihat saat salah satu lemah atau sedang terjatuh.
2. An-Nisa: 19 — Akhlak Baik sebagai Kunci Pertemanan Seumur Hidup
Ayat: “Dan bergaullah dengan mereka secara baik.”
Ibnu Katsir menafsirkan bahwa mu‘asyarah bil ma‘ruf mencakup tutur kata lembut, sikap adil, tidak menyakiti, dan memahami kondisi pasangan. Keluarga sakinah tidak lahir dari kekerasan atau tekanan, tetapi dari akhlak mulia yang diterapkan setiap hari.
3. Al-Baqarah: 187 — Suami dan Istri Saling Melindungi
Ayat ini menyebut: “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.”
Tafsir menjelaskan bahwa seperti pakaian, suami–istri saling melindungi, menutupi kekurangan, memberikan kenyamanan, dan menjaga kehormatan satu sama lain. Konsep ini adalah simbol paling indah tentang keseimbangan peran dalam keluarga sakinah.
4. At-Tahrim: 6 — Kepemimpinan Spiritual dalam Rumah Tangga
Allah berfirman agar kepala keluarga menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka. Tafsir As-Sa’di menjelaskan bahwa tugas ini mencakup memberi teladan, mengajak beribadah, mendidik anak, dan membangun rumah yang dipenuhi nilai iman. Keluarga sakinah lahir dari rumah tangga yang berorientasi akhirat.
5. Luqman: 13–19 — Pendidikan Nilai untuk Anak
Keluarga sakinah tidak hanya fokus pada hubungan suami–istri, tetapi juga pada pendidikan anak. Dalam nasihat Luqman kepada putranya, tercakup nilai tauhid, adab, ibadah, dan kesabaran. Tafsir para ulama menggambarkan bahwa keluarga sakinah adalah keluarga yang mewariskan nilai, bukan hanya harta.
6. Al-Furqan: 74 — Doa sebagai Penjaga Keharmonisan
Allah mengabadikan doa hamba-hamba yang beriman:
“Ya Allah, jadikanlah pasangan dan keturunan kami penyejuk mata.”
Tafsir Al-Baghawi menjelaskan bahwa “penyejuk mata” berarti keluarga yang taat, akhlaknya baik, dan membawa kebahagiaan tanpa menyakiti. Doa ini mengajarkan bahwa keluarga sakinah harus dijaga dengan spiritualitas, bukan hanya usaha duniawi.
Penutup
Keluarga sakinah bukan sesuatu yang datang tiba-tiba. Ia dibangun dari ketulusan, komunikasi, adab, dan ketaatan kepada Allah. Tafsir Al-Qur’an menunjukkan bahwa ketika rumah tangga dibangun di atas cinta, rahmat, dan nilai iman, Allah akan menurunkan ketenangan yang tidak bisa dibeli dengan apa pun.






