Pendahuluan
Puasa bukan hanya sebatas kewajiban di bulan Ramadan. Dalam Al-Qur’an, puasa juga disebut sebagai ibadah yang membawa manfaat besar bagi penyucian jiwa dan peningkatan ketakwaan. Selain puasa wajib, ada pula puasa sunnah yang dianjurkan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan menambah pahala.
Landasan Puasa dalam Al-Qur’an
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).
Meskipun ayat ini berbicara mengenai puasa wajib Ramadan, semangatnya juga mencakup ibadah puasa secara umum, termasuk puasa sunnah yang dianjurkan sebagai bentuk peningkatan kualitas iman.
Puasa Sunnah yang Dianjurkan
-
Puasa Senin dan Kamis
Puasa ini sangat dianjurkan karena hari Senin adalah hari kelahiran Rasulullah ﷺ, dan hari Kamis adalah hari diangkatnya amal. Semangatnya sesuai dengan tujuan puasa dalam Al-Qur’an, yaitu menyucikan diri dan mendekatkan hati kepada Allah. -
Puasa Ayyamul Bidh (Pertengahan Bulan Hijriyah: 13, 14, 15)
Puasa tiga hari dalam sebulan disinggung dalam Al-Qur’an:
“…Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7).
Walaupun ayat ini bersifat umum, puasa Ayyamul Bidh menjadi kesempatan untuk menambah amal kebaikan secara konsisten. -
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Bagi yang tidak menunaikan haji, puasa Arafah sangat dianjurkan. Al-Qur’an menekankan keutamaan hari-hari tertentu:
“Dan (ingatlah) akan hari-hari yang telah ditentukan bilangannya…” (QS. Al-Baqarah: 203).
Ulama menafsirkan ayat ini termasuk merujuk pada hari-hari besar dalam ibadah haji, di mana puasa Arafah menjadi ibadah utama. -
Puasa Asyura (10 Muharram)
Walau Al-Qur’an tidak menyebutkan secara eksplisit, semangat puasa Asyura sejalan dengan prinsip Al-Qur’an tentang penyucian diri dan syukur atas nikmat Allah. Hari ini juga dihubungkan dengan peristiwa penting sejarah para nabi.
Manfaat Puasa Sunnah Menurut Al-Qur’an
-
Meningkatkan ketakwaan (QS. Al-Baqarah: 183).
-
Menguatkan kesabaran (QS. Al-Baqarah: 45).
-
Menyucikan jiwa dari dosa dan maksiat (QS. Asy-Syams: 9).
-
Menumbuhkan rasa syukur atas nikmat Allah (QS. Ibrahim: 7).
Kesimpulan
Puasa sunnah yang dianjurkan dalam Islam—seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, Arafah, dan Asyura—selaras dengan nilai-nilai Al-Qur’an tentang kesabaran, ketakwaan, dan kesucian jiwa. Melaksanakannya secara konsisten menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh keberkahan hidup.






