Al-Qur’an mengajarkan bahwa setiap manusia hendaknya bekerja dengan jujur, penuh tanggung jawab, dan berniat ikhlas. Allah SWT menegaskan bahwa setiap amal manusia, termasuk pekerjaan sehari-hari, akan dibalas sesuai dengan niat dan usaha yang dilakukan. Oleh karena itu, pekerjaan yang paling mulia dalam pandangan Al-Qur’an bukan ditentukan oleh profesi semata, melainkan oleh nilai ibadah dan manfaatnya.
Dakwah sebagai Pekerjaan Termulia
Salah satu pekerjaan yang paling mulia adalah berdakwah dan menyampaikan kebaikan. Allah SWT berfirman dalam QS. Fussilat ayat 33:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh, dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)?”
Ayat ini menunjukkan bahwa tugas mengajak manusia kepada jalan Allah, mengajarkan ilmu, serta mengingatkan orang lain untuk berbuat baik adalah pekerjaan dengan kedudukan tinggi di sisi Allah SWT.
Kejujuran dalam Bekerja
Selain berdakwah, pekerjaan yang mulia adalah pekerjaan yang dijalankan dengan penuh kejujuran. Al-Qur’an sangat mengecam segala bentuk kecurangan dalam bekerja maupun berdagang. Dalam QS. Al-Muthaffifin ayat 1-3, Allah memperingatkan orang-orang yang curang dalam takaran dan timbangan. Dengan kata lain, pekerjaan yang baik bukan hanya tentang hasil, tetapi juga tentang cara memperolehnya.
Mencari Nafkah Halal
Lebih lanjut, pekerjaan yang dilakukan untuk mencari nafkah halal juga sangat dimuliakan. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik daripada hasil usa






