Dalam perjalanan hijrah dan pendalaman ilmu agama, anak muda sering bertanya-tanya: Mengapa dalam Islam ada banyak pendapat hukum? Misalnya, soal posisi tangan saat salat atau jumlah qunut. Semua itu berkaitan dengan mazhab fikih — metode para ulama dalam memahami Al-Qur’an dan Hadis.
Mengenal mazhab bukan untuk berdebat atau merasa benar sendiri, tetapi untuk memahami bahwa Islam sangat kaya akan ilmu dan rahmat. Yuk, kita kenali 4 mazhab populer yang diikuti umat Islam seluruh dunia!
1️⃣ Mazhab Hanafi
-
Dipelopori oleh: Imam Abu Hanifah
-
Wilayah pengikut: Asia Tengah, Turki, India, Pakistan
-
Karakteristik: Paling banyak menggunakan ra’yu (nalar) dalam mengambil hukum
Mazhab Hanafi dikenal lentur dalam penerapan hukum. Pendapat mereka sering menjadi rujukan untuk masyarakat luas karena memudahkan dalam kondisi tertentu.
2️⃣ Mazhab Maliki
-
Dipelopori oleh: Imam Malik bin Anas
-
Wilayah pengikut: Afrika Utara, Madinah, sebagian Timur Tengah
-
Karakteristik: Mengutamakan praktik penduduk Madinah sebagai sumber hukum
Karena Madinah adalah tempat Rasulullah dan para sahabat, apa yang diamalkan di sana diyakini paling dekat dengan sunnah asli.
3️⃣ Mazhab Syafi’i
-
Dipelopori oleh: Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i
-
Wilayah pengikut: Indonesia, Mesir, Malaysia, Brunei
-
Karakteristik: Seimbang antara dalil nash dan ijtihad akal
Mazhab Syafi’i sangat teliti dalam penyusunan metodologi fikih. Tak heran masyarakat Indonesia mayoritas berpegang pada mazhab ini.
4️⃣ Mazhab Hanbali
-
Dipelopori oleh: Imam Ahmad bin Hanbal
-
Wilayah pengikut: Arab Saudi, sebagian Teluk
-
Karakteristik: Sangat berpegang pada hadis dalam menentukan hukum
Mazhab Hanbali cenderung ketat dalam hal yang tidak memiliki dalil jelas. Namun tetap fleksibel dalam konteks kebutuhan umat.
Perbedaan Bukan Untuk Diperdebatkan
Semua mazhab memiliki tujuan yang sama: menjalankan Islam dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ. Perbedaan pendapat adalah wujud kekayaan ilmiah dalam Islam.
Yang penting bagi anak muda muslim adalah:
-
Tidak mudah menghakimi amalan orang lain
-
Belajar dari sumber yang tepercaya
-
Menghormati setiap perbedaan yang ada
Penutup: Pilih Mazhab? Boleh. Fanatik Buta? Jangan!
Mengikuti mazhab membantu kita konsisten dalam ibadah. Namun ingat, Islam mengajarkan persaudaraan, bukan pertikaian.
Jadi, mari tingkatkan ilmu fikih kita dengan hati yang lapang dan pikiran yang dewasa. Karena semakin kita belajar, semakin kita memahami bahwa perbedaan bukan alasan untuk berpecah, tetapi cara Allah menumbuhkan hikmah.






