Kisah haru yang ada di al quran

Kisah Haru yang Ada di dalam Al-Qur’an

Pendahuluan

Al-Qur’an tidak hanya berisi hukum dan tuntunan hidup, tetapi juga kisah-kisah penuh hikmah yang menyentuh hati. Kisah-kisah tersebut bukan sekadar cerita masa lalu, melainkan pelajaran berharga bagi umat manusia agar mengambil ibrah. Beberapa kisah dalam Al-Qur’an begitu menyentuh dan sarat haru, menggugah keimanan serta menguatkan kesabaran.

Kisah Nabi Ya’qub dan Kesabaran atas Yusuf

Salah satu kisah yang penuh haru adalah kisah Nabi Ya’qub ‘alaihissalam saat kehilangan putranya, Yusuf. Yusuf dilemparkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, lalu dipisahkan dari ayahnya. Kesedihan Nabi Ya’qub begitu mendalam hingga matanya memutih karena menangis. Allah ﷻ menceritakan:

“Dan dia (Ya’qub) berpaling dari mereka seraya berkata: ‘Aduhai duka citaku terhadap Yusuf,’ dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan, dan dia adalah seorang yang menahan amarah.” (QS. Yusuf: 84)

Kesabaran Ya’qub menjadi teladan bagi umat Islam agar tetap bertawakal meskipun ditimpa ujian berat.

Kisah Haru Ibu Musa yang Harus Melepas Anaknya

Kisah lain yang penuh haru adalah ketika ibu Nabi Musa harus menghanyutkan putranya ke sungai Nil demi menyelamatkannya dari kezaliman Fir’aun. Bayangkan betapa berat perasaan seorang ibu harus berpisah dengan anaknya yang masih bayi. Namun Allah menenangkan hatinya dengan wahyu:

“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: ‘Susuilah dia, dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai, dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya (salah seorang) dari rasul-rasul.’” (QS. Al-Qashash: 7)

Kisah ini menggambarkan bagaimana kepasrahan kepada Allah mendatangkan keajaiban, hingga akhirnya Musa kembali ke pangkuan ibunya dengan selamat.

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail: Kepatuhan yang Menggetarkan

Al-Qur’an juga mengisahkan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Ismail. Momen ini adalah ujian yang sangat mengharukan. Dengan penuh keikhlasan, Nabi Ibrahim menyampaikan perintah Allah kepada putranya. Ismail pun dengan penuh kepatuhan berkata:

Baca  Keistimewaan Al-Qur’an Dibandingkan dengan yang Lain

“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat: 102)

Kepatuhan seorang anak terhadap ayahnya dan kepasrahan seorang ayah terhadap perintah Allah menjadikan kisah ini begitu menggugah hati.

Kisah Maryam dalam Kesendirian

Kisah haru lainnya adalah kisah Maryam ketika melahirkan Nabi Isa ‘alaihissalam. Dalam keadaan seorang diri, tanpa suami, tanpa keluarga yang mendampingi, ia harus menghadapi rasa sakit dan tekanan sosial. Dalam kesedihannya, Maryam berkata:

“Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan.” (QS. Maryam: 23)

Namun Allah ﷻ menenangkan hatinya, memberikan pertolongan, dan mengangkat derajatnya sebagai wanita mulia sepanjang masa.

Penutup

Kisah-kisah haru dalam Al-Qur’an memberikan teladan luar biasa tentang kesabaran, keteguhan iman, dan kepasrahan kepada Allah. Dari Nabi Ya’qub, ibu Musa, Nabi Ibrahim dan Ismail, hingga Maryam, semuanya mengajarkan bahwa di balik air mata ada hikmah besar, dan di balik ujian ada pertolongan Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *