Dzikir merupakan amalan yang ringan di lisan, namun memiliki kedudukan agung di sisi Allah ﷻ. Dengan berdzikir, seorang Muslim selalu mengingat Tuhannya, mendekatkan diri, serta mendapatkan ketenangan jiwa. Tidak ada amalan yang lebih menenangkan hati selain menyebut nama Allah dalam setiap keadaan.
Makna Dzikir
Dzikir secara bahasa berarti “mengingat”. Dalam Islam, dzikir berarti mengingat Allah dengan menyebut nama-nama-Nya, membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, serta doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ. Dzikir bisa dilakukan kapan saja, baik pagi, siang, malam, maupun di tengah aktivitas sehari-hari.
Keutamaan Dzikir
-
Menentramkan Hati
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an: “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28). -
Mendapat Perlindungan dari Gangguan Setan
Dzikir menjadi benteng seorang mukmin dari bisikan setan dan keburukan yang tidak terlihat. -
Diliputi Rahmat dan Keberkahan
Majelis dzikir akan dinaungi malaikat, dilimpahi rahmat, dan disebut oleh Allah di hadapan makhluk-Nya. -
Amalan Ringan dengan Pahala Besar
Membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir hanya membutuhkan sedikit waktu, namun balasannya sangat besar. -
Mendekatkan Diri kepada Allah
Dzikir menjadikan hati lebih lembut, iman lebih kuat, dan hubungan dengan Allah semakin erat.
Bentuk Dzikir yang Dianjurkan
-
Membaca Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan La ilaha illallah.
-
Membaca Ayat Kursi dan surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
-
Membaca istighfar untuk memohon ampunan.
-
Melantunkan doa-doa Nabi ﷺ dalam keseharian.
Cara Membiasakan Dzikir
-
Membaca dzikir pagi dan petang secara rutin.
-
Menjadikan dzikir sebagai pengiring aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, berjalan, atau saat menunggu.
-
Mengajarkan dzikir sederhana kepada anak-anak agar terbiasa sejak dini.
Penutup
Dzikir adalah amalan yang menyehatkan hati, membersihkan jiwa, dan mendekatkan hamba kepada Rabb-nya. Dengan membiasakan dzikir, seorang Muslim akan selalu tenang, dilindungi, dan hidupnya penuh keberkahan.
