Pengertian Syirik dan Syarah
Dalam Islam, syirik adalah dosa besar yang paling berat karena menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu selain-Nya. Sementara itu, syarah berarti penjelasan atau tafsiran terhadap suatu hal, khususnya dalam konteks agama. Namun, jika sebuah syarah atau penjelasan mengandung unsur yang menyeleweng dari tauhid dan mengarah pada penyekutuan Allah, maka syarah tersebut termasuk hal yang berbahaya dan harus dihindari.
Bahaya Syarah yang Menyimpang dari Tauhid
Syarah yang mengandung unsur syirik biasanya muncul dari penafsiran yang salah terhadap ayat atau hadis. Misalnya, menisbatkan kekuatan mutlak kepada makhluk, percaya bahwa benda memiliki kekuatan gaib tanpa izin Allah, atau meyakini bahwa pertolongan sejati datang dari selain Allah SWT. Hal-hal seperti ini termasuk dalam kategori syirik karena merusak kemurnian tauhid.
Hukum Syarah yang Mengarah pada Syirik
Secara hukum, setiap syarah atau penjelasan yang membawa kepada keyakinan syirik dihukumi haram dan sesat. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisa: 48).
Ayat ini menunjukkan betapa beratnya dosa syirik. Oleh karena itu, siapa pun yang menafsirkan ajaran Islam hingga mengandung unsur penyekutuan terhadap Allah telah melakukan kesalahan besar dalam agama.
Contoh Bentuk Syarah yang Menuju ke Syirik
Beberapa bentuk syarah yang bisa mengarah pada syirik antara lain:
-
Menjelaskan doa atau amalan dengan keyakinan bahwa kekuatannya berasal dari benda, bukan dari Allah.
-
Menafsirkan tawasul dengan cara yang salah, hingga menjadikan makhluk sebagai perantara yang disembah.
-
Mengajarkan makna ayat atau hadis dengan meniadakan kekuasaan Allah dan menggantikannya dengan kekuatan makhluk.
Semua bentuk ini harus dijauhi karena dapat menggeser aqidah dari tauhid menuju kesyirikan.
Menjaga Kemurnian Akidah dari Syarah yang Salah
Seorang Muslim wajib berhati-hati dalam menerima penjelasan agama. Setiap syarah atau tafsir harus bersumber dari ulama yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah. Meneliti sumber dan memahami konteks penjelasan sangat penting agar tidak terjerumus pada pemahaman yang salah. Dengan demikian, umat Islam dapat menjaga kemurnian akidah dan terhindar dari syirik, baik besar maupun kecil.
Kesimpulan
Syarah yang menuju ke arah syirik adalah bentuk penyelewengan yang sangat berbahaya bagi keimanan. Islam mengajarkan tauhid sebagai dasar utama kehidupan beragama, dan segala bentuk penjelasan yang mengaburkan keesaan Allah wajib ditolak. Karena itu, umat Islam hendaknya berhati-hati dalam memahami ajaran agama dan selalu merujuk pada sumber yang benar agar terhindar dari perbuatan syirik yang dapat merusak iman.






