Pendahuluan
Fenomena berdoa di kuburan, terutama dengan tujuan meminta berkah dari orang yang sudah wafat, sering terjadi di masyarakat. Namun, penting untuk memahami bagaimana Al-Qur’an memandang hal tersebut agar ibadah tetap sesuai dengan ajaran tauhid.
Konsep Berkah dalam Al-Qur’an
Kata barakah dalam Al-Qur’an merujuk pada limpahan kebaikan dari Allah. Allah menegaskan bahwa segala berkah hanya berasal dari-Nya, bukan dari makhluk, sebagaimana firman-Nya:
“Dan jika penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…” (QS. Al-A’raf: 96).
Ayat ini menunjukkan bahwa sumber berkah adalah Allah semata, bukan manusia yang sudah wafat.
Larangan Menjadikan Kuburan sebagai Tempat Ibadah
Al-Qur’an berulang kali mengingatkan agar umat Islam tidak menyekutukan Allah dengan apapun. Doa adalah ibadah, dan ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah:
“Dan janganlah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudarat kepadamu…” (QS. Yunus: 106).
Dengan demikian, menjadikan kuburan sebagai tempat meminta berkah jelas tidak sejalan dengan prinsip tauhid.
Bolehkah Berziarah Kubur?
Al-Qur’an tidak melarang ziarah kubur. Bahkan, mengingat kematian adalah salah satu cara membersihkan jiwa. Rasulullah ﷺ juga menegaskan manfaat ziarah kubur untuk mengingat akhirat. Namun, yang dilarang adalah berdoa kepada penghuni kubur atau meminta berkah darinya. Doa hanya boleh ditujukan kepada Allah, sementara ziarah kubur dianjurkan untuk mendoakan orang yang telah wafat agar diampuni dosanya.
Bahaya Meminta Berkah di Kuburan
-
Menjerumuskan pada syirik, yaitu menyekutukan Allah.
-
Mengubah tujuan doa dari ibadah kepada Allah menjadi kepada makhluk.
-
Menyimpang dari akidah Islam yang murni.
Kesimpulan
Al-Qur’an menegaskan bahwa segala doa dan permohonan hanya boleh ditujukan kepada Allah. Berziarah kubur hukumnya dianjurkan untuk mendoakan orang yang wafat, namun berdoa di kuburan untuk meminta berkah kepada penghuni kubur adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran tauhid. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya berhati-hati agar ibadahnya tetap murni hanya kepada Allah.






