Pendahuluan
Rasulullah ﷺ bukan hanya dikenal sebagai pemimpin besar dalam sejarah Islam, tetapi juga sebagai teladan sempurna dalam akhlak dan budi pekerti. Salah satu aspek paling menonjol dari kehidupan beliau adalah bagaimana beliau memperlakukan para sahabat dan pengikutnya dengan penuh kasih sayang, kesabaran, dan keadilan.
Akhlak Rasulullah ﷺ menjadi cerminan nyata dari firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki budi pekerti yang agung.”
(QS. Al-Qalam: 4)
1. Rasulullah ﷺ Selalu Rendah Hati kepada Sahabat
Meskipun beliau adalah pemimpin tertinggi umat Islam, Rasulullah ﷺ tidak pernah menunjukkan sifat sombong atau merasa lebih tinggi dari sahabat-sahabatnya.
Beliau sering duduk bersama mereka dengan posisi yang sama, tidak menonjolkan diri, bahkan sering membantu pekerjaan rumah tangga dan urusan umat tanpa merasa malu.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ketika para sahabat membuat parit dalam Perang Khandaq, Rasulullah ﷺ ikut menggali parit bersama mereka. Hal ini menunjukkan bahwa beliau selalu mengedepankan semangat kebersamaan dan tidak membeda-bedakan diri dari umatnya.
2. Lemah Lembut dalam Berinteraksi
Rasulullah ﷺ dikenal sangat lembut dalam bertutur kata dan penuh kasih dalam bersikap.
Beliau tidak pernah memarahi seseorang dengan kata-kata kasar, bahkan terhadap orang yang melakukan kesalahan. Sebaliknya, beliau menegur dengan kata-kata yang menenangkan dan mendidik.
Allah SWT berfirman:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”
(QS. Ali Imran: 159)
Sifat lembut inilah yang membuat para sahabat merasa sangat dekat dan mencintai Rasulullah ﷺ dengan sepenuh hati.
3. Rasulullah ﷺ Menghargai dan Mendengarkan Pendapat Sahabat
Salah satu keistimewaan Rasulullah ﷺ adalah beliau selalu bermusyawarah dengan sahabat dalam mengambil keputusan, meskipun wahyu Allah sering turun langsung kepada beliau.
Sikap ini menunjukkan betapa beliau menghargai pendapat dan pandangan orang lain.
Dalam Perang Uhud, misalnya, Rasulullah ﷺ menerima saran dari para sahabat muda untuk menghadapi musuh di luar kota, meskipun pendapat itu berbeda dari keinginannya semula. Hal ini menandakan rendah hati dan keterbukaan beliau terhadap masukan umat.
4. Kasih Sayang kepada Para Sahabat dan Pengikutnya
Kasih sayang Rasulullah ﷺ terhadap sahabat dan umatnya tidak terbatas oleh waktu dan jarak.
Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, beliau bersabda:
“Aku sangat rindu kepada saudara-saudaraku.”
Para sahabat bertanya, “Bukankah kami ini saudaramu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah mereka yang beriman kepadaku padahal belum pernah melihatku.”
Ucapan ini menunjukkan kedalaman cinta Rasulullah ﷺ kepada umatnya, termasuk kita sebagai pengikutnya di masa kini.
5. Rasulullah ﷺ Selalu Adil dan Tidak Memihak
Rasulullah ﷺ adalah sosok yang adil dalam segala hal, bahkan kepada orang terdekatnya.
Beliau tidak pernah membeda-bedakan antara sahabat yang kaya atau miskin, antara yang terkenal atau biasa saja. Semua diperlakukan dengan hormat dan kasih sayang yang sama.
Suatu ketika, seorang wanita bangsawan dari suku Quraisy melakukan pencurian. Beberapa sahabat meminta agar hukumannya diringankan. Rasulullah ﷺ menolak dan bersabda:
“Demi Allah, jika Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya akan aku potong tangannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap ini menunjukkan bahwa keadilan adalah prinsip utama dalam kepemimpinan beliau.
6. Rasulullah ﷺ Menjadi Penyayang di Tengah Umat
Selain kepada sahabat, Rasulullah ﷺ juga menunjukkan akhlak mulia kepada umatnya secara umum. Beliau sering mendoakan umatnya, bahkan ketika mereka belum lahir.
Dalam doanya, beliau berkata:
“Ya Allah, umatku… umatku…”
(HR. Muslim)
Doa yang penuh kasih itu membuktikan betapa dalamnya cinta Rasulullah ﷺ kepada seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Penutup
Akhlak Rasulullah ﷺ terhadap sahabat dan pengikutnya menjadi pelajaran abadi bagi seluruh umat Islam. Beliau mengajarkan arti sejati dari kepemimpinan, persaudaraan, dan kasih sayang.
Jika setiap Muslim berusaha meneladani sikap beliau — lembut, adil, rendah hati, dan penyayang — maka akan tercipta kehidupan umat yang penuh kedamaian dan keberkahan.
Rasulullah ﷺ bukan hanya guru dalam ilmu, tetapi juga guru dalam akhlak dan kemanusiaan.
