Menjenguk bayi islami

Akhlak Rasul dalam Bertamu Menjenguk Bayi

Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hal adab dan akhlak ketika bertamu. Salah satu momen yang menggambarkan kelembutan dan kasih sayang beliau adalah saat menjenguk bayi yang baru lahir. Rasulullah tidak hanya membawa doa dan kebahagiaan bagi keluarga yang baru dikaruniai anak, tetapi juga mengajarkan etika sosial yang penuh adab dan makna spiritual.

1. Mengucapkan Doa dan Harapan Baik

Ketika menjenguk bayi, Rasulullah SAW selalu mengucapkan doa kebaikan. Dalam sebuah riwayat, beliau membaca doa:
“Semoga Allah memberkahimu dengan anak yang diberikan kepadamu, dan engkau bersyukur kepada-Nya. Semoga ia tumbuh dewasa dan berbakti kepadamu.”
(HR. Abu Dawud)

Doa ini menunjukkan bagaimana Rasulullah memulai kunjungan dengan kalimat yang membawa keberkahan, bukan sekadar ucapan selamat duniawi. Doa yang tulus menjadi bentuk kasih sayang dan perhatian terhadap keluarga yang dikunjungi.

2. Menunjukkan Empati dan Kelembutan

Rasulullah SAW selalu bersikap lembut kepada bayi dan ibunya. Beliau tidak pernah menampakkan sikap tergesa-gesa atau merasa terganggu. Ketika memegang atau menggendong bayi, Rasulullah melakukannya dengan penuh kasih, seolah ingin menenangkan si kecil. Sikap ini mencerminkan keteladanan dalam menunjukkan kasih sayang dan menghormati kehidupan yang baru hadir di dunia.

3. Menjaga Adab Bertamu

Dalam menjenguk bayi, Rasulullah SAW mengajarkan untuk tidak berkunjung terlalu lama agar tidak membuat lelah orang tua bayi. Beliau juga mengingatkan agar menjaga kebersihan, berbicara dengan sopan, dan tidak membawa aroma yang mengganggu. Rasulullah memahami bahwa ibu yang baru melahirkan memerlukan waktu untuk istirahat, sehingga kunjungan sebaiknya dilakukan dengan penuh pertimbangan dan empati.

4. Memberikan Ucapan Syukur dan Dorongan Iman

Rasulullah SAW sering mengingatkan bahwa kelahiran bayi adalah tanda kasih sayang Allah SWT. Beliau mengajak keluarga untuk bersyukur dan menjadikan anak sebagai amanah yang harus dididik dalam keimanan. Dalam sabdanya:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Baca  Akhlak Rasulullah kepada Sahabat dan Pengikutnya: Teladan Agung Sepanjang Zaman

Dari hadits ini, beliau menanamkan kesadaran bahwa peran orang tua sangat besar dalam membentuk kepribadian anak sejak dini.

5. Menganjurkan Tahnik dan Doa Perlindungan

Salah satu sunnah Rasulullah ketika menjenguk bayi adalah melakukan tahnik, yaitu mengoleskan kurma yang telah dikunyah sedikit ke langit-langit mulut bayi sambil mendoakannya. Amalan ini memiliki makna simbolik, yakni agar bayi tumbuh dalam kebaikan, manis dalam tutur kata, dan lembut dalam hati. Rasulullah juga sering membaca doa perlindungan agar bayi terjaga dari gangguan setan dan keburukan.

Kesimpulan

Akhlak Rasulullah SAW dalam menjenguk bayi mengandung nilai-nilai kasih sayang, adab, dan empati yang tinggi. Beliau tidak hanya mencontohkan bagaimana cara bertamu dengan santun, tetapi juga bagaimana membawa keberkahan dalam setiap kunjungan. Umat Islam hendaknya meneladani akhlak ini, menjadikan setiap kunjungan bukan sekadar silaturahmi, tetapi juga sarana menyebarkan doa dan kebaikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *