Akhlak Rasulullah Muhammad ﷺ adalah teladan sempurna bagi umat manusia, termasuk dalam hal interaksi dengan lawan jenis. Sikap beliau menunjukkan kehormatan, kesopanan, dan kesucian dalam berhubungan dengan perempuan yang bukan mahram. Berikut adalah beberapa bentuk akhlak Rasul terhadap lawan jenis:
1. Menjaga Pandangan
Rasulullah ﷺ sangat menjaga pandangannya terhadap perempuan yang bukan mahram. Beliau bersabda:
“Pandangan adalah salah satu panah dari panah-panah setan.”
(HR. Al-Hakim)
Beliau tidak memandangi wanita dengan pandangan syahwat dan menganjurkan umatnya untuk menundukkan pandangan.
2. Berbicara dengan Sopan dan Seperlunya
Rasulullah ﷺ berbicara kepada perempuan dengan lembut, jelas, namun tidak melembut-lembutkan suara yang bisa menimbulkan fitnah. Beliau juga mengingatkan agar wanita menjaga suaranya saat berbicara kepada laki-laki yang bukan mahram:
“…Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.”
(QS. Al-Ahzab: 32)
3. Tidak Bersentuhan dengan Perempuan Non-Mahram
Rasulullah ﷺ tidak pernah menyentuh tangan perempuan yang bukan mahram, bahkan dalam baiat sekalipun. Diriwayatkan oleh ‘Aisyah RA:
“Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita (asing) sama sekali.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
4. Menjaga Batas Pergaulan
Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya menjaga adab dan batas dalam bergaul antara pria dan wanita. Beliau tidak pernah berdua-duaan (khalwat) dengan perempuan yang bukan mahram. Sabda beliau:
“Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali bersama mahramnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
5. Menghormati dan Memuliakan Wanita
Meski menjaga jarak, Rasulullah ﷺ tetap menunjukkan penghormatan tinggi kepada wanita. Beliau memuliakan istri, anak perempuan, para sahabat wanita, dan mengangkat hak-hak mereka dalam masyarakat.
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya. Dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.”
(HR. Tirmidzi)
Kesimpulan:
Akhlak Rasulullah ﷺ dalam berinteraksi dengan lawan jenis mencerminkan keseimbangan antara menjaga kesucian dan batas syariat, serta menghormati dan menghargai perempuan. Beliau tidak kasar, tidak meremehkan, tapi juga tidak melewati batas. Sikap ini menjadi pedoman utama dalam membangun masyarakat yang saling menghargai dan menjaga kehormatan diri.