Akhlak nabi ketika makan

Akhlak Rasulullah SAW Ketika Makan: Sederhana, Bersih, dan Penuh Adab

Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan utama dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam urusan yang tampak sederhana seperti makan. Meski beliau adalah pemimpin umat, Rasulullah menunjukkan akhlak dan adab yang sangat mulia saat makan—penuh kesederhanaan, syukur, dan tata krama yang baik.

1. Makan dengan Sederhana dan Tidak Berlebihan

Salah satu ciri utama akhlak Rasulullah ketika makan adalah kesederhanaan. Beliau tidak pernah makan berlebihan atau bermewah-mewahan, bahkan ketika makanan tersedia dalam jumlah cukup.

Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Tidak ada bejana yang lebih buruk yang diisi oleh manusia daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang punggungnya.”
(HR. Tirmidzi)

Dengan demikian, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk tidak rakus dan menjaga pola makan yang seimbang.

2. Selalu Mengucap Bismillah dan Bersyukur

Sebelum makan, Rasulullah selalu mengucapkan “Bismillah”. Ini bukan hanya bentuk doa, tapi juga pengingat bahwa makan adalah bagian dari ibadah. Setelah makan, beliau pun senantiasa memuji Allah dengan mengucapkan:

“Alhamdulillahilladzi ath’amana wa saqana wa ja’alana minal muslimin.”
(Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan, minum, dan menjadikan kami termasuk orang-orang Islam.)

Hal ini menunjukkan bahwa makan bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi juga bentuk syukur atas nikmat Allah.

3. Tidak Pernah Mencela Makanan

Akhlak mulia Rasulullah juga tampak dalam sikap beliau terhadap makanan. Jika menyukai suatu makanan, beliau akan memakannya. Jika tidak, beliau cukup diam dan tidak mencelanya.

“Rasulullah tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika beliau menyukainya, beliau memakannya. Jika tidak, beliau meninggalkannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ini merupakan pelajaran penting agar kita tidak meremehkan makanan, apalagi mencela hasil usaha orang lain.

Baca  Akhlak Rasul yang Wajib Kita Amalkan Sehari-hari

4. Menggunakan Tangan Kanan dan Makan dari Bagian Terdekat

Rasulullah selalu makan dengan tangan kanan dan menganjurkan umatnya melakukan hal yang sama. Beliau juga makan dari bagian yang terdekat dengan dirinya, bukan mengambil dari tengah atau bagian orang lain.

Beliau bersabda:

“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang dekat denganmu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Selain adab, ini juga menunjukkan nilai sopan santun dan kebersihan.

5. Makan Bersama dan Tidak Membuang Makanan

Rasulullah lebih suka makan bersama-sama, karena beliau menyebutkan bahwa makan bersama lebih membawa keberkahan. Bahkan jika ada sisa makanan di piring atau tangan, beliau menyarankan untuk menghabiskannya, karena di sanalah terdapat berkah.

“Jika suapan salah seorang dari kalian jatuh, hendaklah ia membersihkannya dan memakannya kembali, jangan biarkan untuk setan.”
(HR. Muslim)

Ini mengajarkan kita untuk menghargai setiap nikmat yang diberikan, sekecil apa pun itu.


Kesimpulan

Akhlak Rasulullah SAW ketika makan adalah contoh kesempurnaan adab, kebersihan, kesederhanaan, dan rasa syukur. Beliau tidak hanya mengajarkan bagaimana cara makan yang benar secara fisik, tetapi juga secara spiritual—dengan penuh kesadaran, adab, dan keberkahan. Meneladani cara makan beliau bukan hanya membuat tubuh sehat, tetapi juga mendidik jiwa agar lebih rendah hati dan bersyukur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *