Islam menjadi agama mayoritas di Malaysia dan memiliki peranan penting dalam membentuk identitas bangsa. Perjalanan masuk dan berkembangnya Islam di wilayah ini memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi perdagangan, dakwah, dan interaksi budaya dengan dunia Islam.
Awal Kedatangan Islam
Islam diperkirakan masuk ke wilayah Nusantara, termasuk Malaysia, pada abad ke-12 melalui para pedagang Arab, Persia, dan India Muslim. Melalui jalur perdagangan maritim, mereka tidak hanya membawa komoditas dagang tetapi juga nilai-nilai Islam. Kehadiran mereka diterima baik oleh masyarakat setempat karena ajaran Islam disebarkan dengan cara damai dan penuh hikmah.
Peran Kesultanan Melaka
Kesultanan Melaka pada abad ke-15 menjadi tonggak penting penyebaran Islam di Malaysia. Sultan Melaka pertama yang masuk Islam, Parameswara (kemudian dikenal sebagai Sultan Iskandar Shah), menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan. Melaka kemudian berkembang menjadi pusat dakwah, perdagangan, dan pendidikan Islam, menarik ulama serta pedagang dari berbagai wilayah dunia.
Perkembangan di Era Kolonial
Pada masa penjajahan Portugis, Belanda, dan Inggris, perkembangan Islam di Malaysia mengalami tantangan besar. Meskipun demikian, identitas Islam tetap bertahan melalui peran ulama, pondok pesantren (madrasah), serta praktik keagamaan yang mengakar dalam masyarakat Melayu.
Islam di Era Modern
Setelah Malaysia merdeka pada tahun 1957, Islam mendapat tempat penting dalam konstitusi negara sebagai agama resmi federasi. Sejak itu, berbagai institusi keislaman, pendidikan agama, dan penguatan hukum syariah mulai berkembang. Perkembangan ini terus berlanjut hingga kini, dengan Islam menjadi salah satu pilar utama dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya Malaysia.
Penutup
Sejarah perkembangan Islam di Malaysia menunjukkan bahwa agama ini hadir melalui jalur damai dan perdagangan, lalu tumbuh menjadi identitas utama bangsa. Dari era Kesultanan Melaka hingga masa modern, Islam terus berperan penting dalam membentuk peradaban dan arah perkembangan negara.
